Di
dunia masa kini, ada dua macam kendaraan yang pada umumnya dipakai
manusia dalam sejarah hidupnya, yaitu yang memakai tenaga tolak untuk
maju contohnya hewan, mobil, kapal laut atau kapal udara.
Yang
lainnya memakai gaya centrifugal (melanting [dari titik tolak] )
seperti pesawat UFO yang populer disebut “piring terbang”. Kedua macam
kendaraan ini oleh Al-Quran surat An-Nahl ayat 8 disebutkan sebagai
benda terapung dan ternak. Yang dimaksud dengan ternak yaitu kuda, unta,
keledai, dls. Dan benda terapung maksudnya yaitu segala macam kendaraan
yang diwujudkan oleh teknologi manusia termasuk di dalamnya “piring
terbang”.
Khusus
mengenai “piring terbang”, oleh surat An-Nahl ayat 8 adalah kendaraan
yang tidak diketahui manusia dalam waktu ribuan tahun dan oleh surat
Az-Zukhruf ayat 12 menyebutkan bahwa Allah SWT menciptakan semua yang
berpasangan-pasangan. Maksudnya, ada bagian positif dan bagian negatif
dari “piring terbang” itu (positif dan negatif=pasangan). Karena surat
Az-Zukhruf ayat 12 ini membicarakan tentang alat transportasi maka
tentunya istilah “berpasangan-pasangan” itu adalah kendaraan. Dan
kendaraan itu tak lain mungkin adalah “piring terbang” yang memiliki
bagian positif dan bagian negatifnya.
Dan
(Dia Telah menciptakan) kuda, bagal* dan keledai, agar kamu
menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. dan Allah menciptakan apa
yang kamu tidak mengetahuinya.
(Surat An-Nahl ayat 8 )
* Bagal adalah peranakan kuda dengan keledai.
Ayat
ini menerangkan soal kendaraan yang biasa dan bisa dipakai oleh
manusia. Manusia biasa menggunakan kendaraan ternak. Kuda dan keledai
merupakan tenaga pembawa dan penarik maka keadaannya sama dengan mobil
dan kapal terbang selaku pembawa dan penarik. Penggalan kata “bisa” pada
paragraf ini, merupakan sesuatu yang belum diketahui manusia tentang
kendaraan.
Baik
kuda dan keledai maupun mobil dan kapal terbang sama-sama menggunakan
tenaga tolak ke belakang untuk maju ke depan, pada dasarnya kedua macam
kendaraan itu memiliki prinsip yang sama. Lalu kendaraan apa yang belum
diketahui manusia seperti yang disebutkan pada surat An-Nahl ayat 8 itu?
Hal ini dijawab sendiri oleh Al-Quran :
Dan yang menciptakan semua yang berpasang-pasangan dan menjadikan untukmu kapal dan binatang ternak yang kamu tunggangi.
Supaya
kamu duduk di atas punggungnya, kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu
apabila kamu telah duduk di atasnya; dan agar kamu mengucapkan: “Maha
Suci Tuhan yang Telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami
sebelumnya tidak mampu menguasainya”.
Dan Sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.
(Surat Az-Zukhruf ayat 12 – 14)
Kalau
anda membaca susunan ayat Al-Quran ini sepintas mungkin anda tidak
merasa mendapatkan sesuatu yang aneh dan baru. Akan tetapi, patut
diketahui bahwa tidak ada satu pun ayat suci Al-Quran yang diwahyukan
oleh Allah SWT kepada Rasul-Nya yang percuma atau tidak memiliki makna.
Kalau anda teliti dan merenungkannya dalam-dalam, semua ayat-ayat yang
terkandung dalam Al-Quran itu selalu memiliki unsur-unsur keterkaitan
antar ayatnya, baik kaitan ayat yang ada di dalam surat itu sendiri atau
kaitan ayat pada surat-surat Al-Quran yang lain. Sederhananya,
keterkaitan satu ayat dengan ayat yang lainnya seperti dunia internet
yang sedang anda jelajahi ini. Suatu halaman web yang berisi informasi
selalu memiliki kaitan atau link, baik link yang menuju ke halaman web
itu sendiri ataupun link yang menuju ke halaman web yang lainnya.
Nah,
semua unsur-unsur yang saling berkaitan itu tak jarang selalu
menghasilkan pemahaman ilmiah yang dapat diterima oleh akal sehat.
Dengan begitu, memahami susunan ayat-ayat di atas ini maka “benda
terapung” ini adalah suatu kendaraan yang belum diketahui oleh manusia.
Seperti yang disebutkan pada surat An-Nahl ayat 8.
Susunan ayat-ayat diatas nantilah kita analisis belakangan.
Sekarang kita masuki persoalan yang nantinya jadi bahan dalam penganalisaan itu.
Al-Quran
sering sekali menjelaskan persoalan rotasi dan orbit benda-benda
angkasa. Hal itu merupakan gambaran bagi setiap orang agar selalu
memperhatikan kenapa Bumi ini berputar pada porosnya, kenapa planet ini
bersama planet-planet yang lainnya beredar mengelilingi matahari yang
juga berputar di porosnya. Semua planet itu tidak bertiang, tidak
bertali dan juga tidak memiliki tempat bergantung. Semuanya bergerak
dalam keadaan bebas terapung. Hanya Rawasialah yang memutar planet itu
di sumbunya sambil berputar-putar mengelilingi matahari. Sungguh Rawasia
itu adalah wujud penting dari sesuatu yang harus diteliti lebih dalam
lagi oleh para astronom. Dengan mengetahui keadaan Rawasia setiap
planet, maka tabir misteri alam semesta yang tak terbatas itu akan
terkuak.
Bumi
yang beratnya sekitar 700 triliun ton tidak jatuh pada matahari karena
gaya lantingnya (centrifugal) dalam keadaan mengorbit, sebaliknya Bumi
juga tidak terlanting jauh keluar dari garis orbitnya sebab ditahan oleh
gaya gravitasi pada matahari sebagai pusat orbit. Kekuatan gaya lanting
Bumi dan gaya gravitasi adalah sama besarnya, orang ahli menyebutnya
dengan Equilibrium. Oleh karena itulah sampai hari ini Bumi yang kita
diami terus menerus berputar dan beredar mengelilingi matahari.
Andaikan
kalau Bumi hanya memakai gaya lantingnya saja tanpa menggunakan gaya
gravitasi. Maka, bisa dipastikan Bumi akan melayang jauh meninggalkan
matahari. Dengan begitu, tenaga centrifugal seperti yang dimiliki Bumi
dapat diadopsi oleh “piring terbang” untuk terbang jauh jika tenaga
gravitasinya dihilangkan.
Nah, akhirnya kita pun sampai pada pertanyaan ini, bagaimana cara menghilangkan gaya gravitasi itu?
Salah
satu caranya adalah dengan memutar bagian pesawat secara horisontal.
Apabila putaran itu semakin cepat maka semakin besar pula gaya
centrifugal yang dihasilkan dan semakin kecillah gaya gravitasinya,
sampai akhirnya gaya gravitasi ini akan hilang sama sekali dan mulailah
pesawat dapat terangkat dengan mudah tanpa terpengaruh oleh gravitasi
Bumi.
Mungkin
anda akan bertanya, bagaimana bisa pesawat dapat berputar terus menerus
tanpa tumpuan? Dari situlah kita namakan pesawat ini dengan Shuttling
System, yaitu pesawat berbentuk piring dempet yang ditengah-tengahnya
adalah tempat penumpang.
Anda bisa simak gambar ilustrasi struktur “piring terbang” dibawah ini.
A. Bagian Atas, kita namakan Positif, berputar ke kanan, semakin ke pinggir massanya semakin tebal dan berat.
B. Bagian Bawah, kita namakan Negatif, berputar ke kiri, semakin ke pinggir massanya semakin tebal dan berat.
C.
Bagian Tengah, kita namakan Netral, disinilah tempat awak pesawat serta
perlengkapan dan mesin yang memutar Positif dan Negatif sekaligus dalam
satu kendali.
Praktis
pesawat pun akan terangkat dibantu dengan ledakan seperlunya untuk
tenaga pembelok dan untuk penambahan kecepatan sewaktu berada di angkasa
tanpa bobot.